Selasa, 22 Maret 2011

DIABETES DILAWAN DENGAN TRANSFER FACTOR


Artikel : Majalah Trubus 454 – September 2007/XXXVIII
Dua tahun lalu Anton terkapar di kamar rumah sakit swasta di daerah Bintaro, Tangerang. Di ginjalnya ditemukan kista berukuran 12mm. Diagnosis itu menyebabkan ia harus menjalani operasi. Sayang, operasi terhambat lantaran kandungan gula darah tinggi, sampai 300mg/dl. Padahal, normalnya kandungan gula dalam darah berkisar 60 – 120mg/dl.
Tingginya kadar gula dalam darah ayah 3 anak itu menyebabkan ia harus menjalani terapi insulin. Pilihan terapi insulin dilakukan karena sebelumnya ia tidak ada riwayat diabetes. Sehari sebelum menjalani operasi pengangkatan kista, Anton harus menjalani terapi insulin. Hampir tiap jam hormone insulin disuntikan ke tubuhnya. “Saya lupa dosisnya berapa,” ujar Anton. Selama hampir 24 jam gula darah dalam tubuhnya diperangi oleh insulin. Itu dilakukan untuk menyeimbangkan kandungan gula dalam darah. Keesokan harinya, gula darahnya sudah kembali normal: 120mg/dl dan operasi pun bisa dilakukan.
Pertengahan 2007 kembali Anton mulai sering merasa lemas, haus, dan mengantuk. Kuantitas buang air kecilpun semakin sering. Hampir tiap jam ia bolak-balik ke kamar kecil. “Tidur malam sering tidak nyenyak, karena sering haus,” ujar alumnus perhotelan ENHAII, Bandung itu. Bahkan kalau sedang menyetir ke kantor di daerah Ciawi, Bogor, ia sering menghentikan kendaraan di bahu jalan, agar bisa tidur dulu.
KEMBALI NORMAL
Dari hari ke hari kesehatan Anton semakin parah. Sampai-sampai ia tidak bisa lagi melakukan aktifitas olah raga favoritnya, golf. “Ini pasti gara-gara diabetes,” begitu pikir Anton. Sadar akan kondisinya, ia pun memeriksakan kadar gula darah di salah satu laboratorium di Bintaro. Hasilnya sangat mengejutkan. Kadar gula dalam darah mencapai 478mg/dl. Merasa tidak yakin, Anton memutuskan memeriksa ulang kandungan gula darahnya ke Rumah Sakit Internasional Bintaro, namun hasilnya tetap sama.
Dokter yang memeriksa Anton sampai terkejut. “Ini terlalu tinggi, bahaya. Anda bisa terkena stroke,” kata Anton meniru ucapan dokter. Dokter menyarankan agar Anton dirawat inap, tapi ditolak. Akhirnya dokter membekali resep macam-macam obat-obat jantung, penurun gula darah, dan antistroke. Lagi-lagi Anton tidak menuruti pengobatan dokter. Resep yang diberikan dokter tidak segera ia tebus. Ia malah menghubungi temannya seorang distributor transfer factor (TF).
Sebelum ke dokter Anton memang sudah mengasup transfer factor sejak awal 2007. Namun, Anton tidak pernah menceritakan hal itu pada dokter. “Mungkin transfer factor itu yang menyebabkan kondisi saya tetap segar walaupun kadar gula darah menjulang,” pikir Anton. Atas saran temannya Anton cukup mengkonsumsi transfer factor glucoach. TF Advance yang biasa ia konsumsi tidak dihentikan, tapi dosisnya dinaikan menjadi 3 tablet setiap pagi dan sore. TF Glucoach diminum dengan dosis sehari 3 kali masing-masing 3 tablet. Seminggu mengkonsumsi TF glucoach, mantan awak kapal pesiar di Amerika Serikat itu kembali memeriksakan diri di laboratorium. Hasilnya menggembirakan, kandungan gula darahnya turun ke level 378mg/dl, “Masih tinggi, jadi konsumsi dilanjutkan,” katanya.
Sepekan kemudian Anton kembali memeriksakan diri ke laboratorium yang sama. Hasilnya sungguh mengejutkan, kandungan gula darah turun sampai level normal 122mg/dl. Konsumsi TF glucoach dihentikan, karena bila dilanjutkan kandungan gula darah bisa terus turun. Untuk menjaga kandungan gula darahnya tetap stabil Anton mengatur pola makan sehat. Ia melakukan diet 2.000 kalori.Untuk sarapan ia batasi karbohidrat sebanyak 100 gram. Siang hari karbohidrat sebanyak 200 gram dan lauknya pun dibatasi.
“Yang paling penting, sebisa mungkin hindari minuman manis, terutama yang menggunakan pemanis buatan,” ujarnya. Hasilnya diusia yang kini menginjak setengah abad Anton tampak segar bugar. Aktivitasnya sebagai manager di anak perusahaan Telkom pun bisa dijalani dengan baik. Hobi jogging dan golf kini bisa kembali dijalani. Agar tetap fit ia terus mengkonsumsi TF-Advance.Penyakit-penyakit pun seakan menyingkir dari tubuhnya.
TINGKATKAN IMUNITAS
Menurut dr Eduard, diabetes dipicu oleh berbagai factor, misalnya kekurangan hormon insulin, terlalu banyak konsumsi makanan yang terlalu manis, atau kekurangan mineral-mineral tertentu yang diperlukan untuk metabolism pancreas. Diabetes juga bisa dipicu oleh menurunnya sistem kekebalan tubuh.Jika imunitas menurun, maka dampak diabetes bisa semakin parah. Beruntung Anton tidak mengalami kondisi seperti itu. Sistem kekebalan tubuh pria bertubuh subur itu sangat aktif, sehingga kadar gula darah yang tinggi tidak menyebabkan keluhan berarti. Bahkan gangrene (luka yang biasa muncul pada penderita diabetes) pun tidak ditemukan di tubuhnya.
TF Advance yang rutin ia konsumsi, membantunya meningkatkan kekebalan tubuh. TF yang berbentuk molekul halus itu dihasilkan dari ekstrak kolostrum (susu yang dihasilkan pada 3 hari awal menyusui). Tugas TF memberikan informasi sistem kekebalan tubuh . Ketika musuh datang, informasi yang terkait dengan kehidupan musuh itu direkam dalam ingatan molekul halus TF. Sewaktu musuh datang kembali, sistem pertahanan tubuh langsung bekerja menghadangnya.
Lain dengan TF glucoach, selain mengandung molekul halus, TF ini juga mengandung bahan tambahan lain seperti Pterocarpus marsupium dan Gymnema Sylvestre. Kedua bahan itu terbukti ampuh membantu metabolism pancreas. Tambahan lain di dalam glucoach adalah Momorcadia Charantia yang terkenal di Asia, Afrika dan Amerika Selatan sebagai bahan alami penguat sistem kerja pancreas. Biasanya pada penderita gula kerja pancreas terhambat.Dengan mengkonsumsi TF glucoach, pancreas dapat bekerja optimal.
glucoach
TF glucoach juga mengandung mineral seperti vanadium yang mengoptimalkan metabolisme pankreas dan alpha lipoic acid (ALA) yang berfungsi sebagai antioksidan. ALA bisa membantu kerja sistem metabolisme tubuh dan penyeimbang kadar gula darah. Dengan semua bahan yang terkandung dalam TF glucoach, wajar jika kadar gula darah Anton turun dalam waktu singkat.
KARUNIA ALAM
Selain diabetes, TF juga efektif meningkatkan ketahanan tubuh penderita jantung koroner seperti dialami Gunawan. Sejak tahun 2000 ia menderita jantung koroner akibat penyempitan pembuluh darah. Setelah dikateter, dokter memasang balon di jantungnya. Untuk menjaga kesehatan ia rutin memeriksakan jantungnya setiap 3 tahun. Mengkonsumsi 3-4 jenis obat-obatan jantung. “Saya khawatir dengan jumlah obat-obatan kimia yang masuk ke tubuh saya akan merusak ginjal,” ujar mantan karyawan BUMN itu.
Pada Maret 2007 ia memenuhi saran teman untuk mengkonsumsi TF cardio.Efeknya tubuh saya jauh lebih segar, sehingga mampu berumroh. Udara Mekkah yang mencapai 500C tidak menurunkan staminanya. Kini pada usia yang ke 71 tahun, ia masih kuat berlari di mesin treadmill selama 1 jam. Bahkan menyetir mobil yang dulunya sempat terhenti semenjak ia mengidap penyakit jantung koroner sekarang bisa ia lakoni kembali.
Keampuhan TF telah diuji melalui riset selam 50 tahun yang dilakukan oleh ilmuwan dari 60 negara. Kini lebih dari 3.000 laporan uji klinis telah dihasilkan untuk membuktikan keunggulan TF. Penelitian terhadap 198 produk golongan herbal, obat dan suplemen yang dilakukan oleh laboratorium Jeunesse Inc. institute of Longevity Medicine, California, Amerika Serikat menunjukan hasil yang mencengangkan.
Penelitian selama 7 tahun itu memilih 12 produk unggulan yang terbaik peningkat daya imun. TF terbukti lebih unggul dibandingkan produk sejenisnya.Kandungan NK-cell produk-produk lain berada direntang 15-49%. Bandingkan dengan NK-cell TF yang mencapai 437%. Pembuktian keampuhan TF dilakukan juga melalui serangkaian riset di Rusia. Selama periode 2000-2003 beberapa klinik Federasi Rusia meriset keampuhan TF untuk beberapa penyakit seperti infeksi HIV, hepatitis B dan C, herpes, kanker lambung, dan psoriasis.
Dengan kelebihan itu, wajar jika TF dianggap sebagai karunia alam. Karena TF diketahui bisa membantu mencegah dan mengobati berbagai macam penyakit.Kekuatan 1 tablet TF sebanding dengan 75-100 tablet kolostrum. Kolostrum berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh. Mafhum jika Dr Darryl See dari World Health Organization (WHO) mengatakan “Belum pernah ditemukan sejenis herbal produk makanan kesehatan atau obat-obatan yang mempunyai kekuatan merangsang dan meningkatkan daya imun seperti TF
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar